Kamis, 24 April 2014

TAHAPAN –TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG


1.    Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan mempersiapkan lokasi pembangunan. Pekerjaan ini dilakukan sebelum pekerjaan struktur dilaksanakan. Pekerjaan persiapan pada proyek ini meliputi: pekerjaan pengukuran, pekerjaan tanah, pekerjaan dewatering, dan pekerjaan anti rayap.
1.1              Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan pengukuran merupakan pekerjaan yang dilakukan sebelum pembangunan dilaksanakan. Pekerjaan pengukuran dalam hal ini yaitu menentukan titik As bangunan. As bangunan diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu hubungan garis dan bangunan dengan bangunan lain yang menjadi acuan atau sebagai titik pengambilan awal, seperti titik BM (bench mark), jalan raya atau bangunan eksisting di area site yang menjadi acuan sesuai dengan gambar site plan yang telah direncanakan. As bangunan yang pertama tersebut merupakan titik koordinasi semua As kolom struktur bangunan.
1.2 Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang atau saluran yang lebih rendah dari permukaan tanah awal. Pekerjaan galian pada proyek dapat dilakukan dengan sistem zonase yaitu pembagian areal menjadi beberapa zone. Terdapat 3 zone dalam pekerjaan ini, yaitu zone 1, zone 2, dan zone 3. Pekerjaan galian dimulai dari zone 1, dilanjutkan zone 2, dan zone 3.  
Gambar 1.1 Denah Zonase


Pekerjaan galian pada proyek  menggunakan alat berat excavator. Excavator menggali tanah kemudian tanah tersebut diangkut menggunakan dump truck untuk dibawa ke lokasi lain.

Gambar 1. 2 Pekerjaan Galian

  1.3                             Pekerjaan Dewatering
Pekerjaan dewatering adalah pekerjaan pengeringan air. Pekerjaaan ini bertujuan untuk mengeringkan air rembesan maupun air permukaan (air hujan dan air banjir) yang masuk ke dalam area galian.
Teknik dewatering yang dilakukan pada proyek adalah dengan pemompaan. Pemompaan dilakukan dengan memasang pompa pada titik sumber air yang kemudian disalurkan dengan menggunakan pipa-pipa menuju ke sungai yang terletak di samping lokasi proyek.
Gambar 1.3 Pekerjaan Dewatering (Pengeringan Air)


1.4                             Pekerjaan Anti Rayap
Pekerjaan anti rayap merupakan pekerjaan pelapisan dinding-dinding tanah pada struktur bawah bangunan dengan menggunakan bahan kimia anti rayap. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan galian elevasi rencana selesai dan sebelum pekerjaan struktur bawah bangunan. Struktur bawah bangunan pada proyek ini berupa struktur pondasi, dan struktur dinding geser yang berinteraksi langsung dengan tanah, hal ini sangat beresiko terjadinya serangan serangga yaitu rayap. Solusi dari hal tersebut adalah dengan penyemprotan bahan kimia anti rayap.

2. Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan pondasi merupakan pekerjaan pembangunan suatu pondasi dari bangunan yang telah direncanakan dan dituangkan dalam bentuk gambar shop drawing. Pekerjaan pondasi ini dilakukan setelah pekerjaan persiapan dan sebelum pekerjaan struktur lainnya dilakukan.
Pondasi yang digunakan pada proyek adalah pondasi pilecap kedalaman bervariasi. Pekerjaan pondasi tersebut meliputi:
a.    Pekerjaan Pemasangan Lantai Kerja dan Peletakan Beton Dacking
Pekerjaan pemasangan lantai kerja adalah pekerjaan pemasangan bahan atau campuran bahan yang digunakan sebagai alas pekerjaan pondasi pilecap sehingga tulangan pondasi tidak berinteraksi secara langsung dengan tanah. Beton dacking atau beton tahu merupakan beton yang dibuat dengan campuran air, semen dan pasir. Beton dacking ini difungsikan sebagai selimut beton pada pondasi agar tulangan tidak berinteraksi langsung dengan air karena dapat menyebabkan korosi, sehingga mengurangi kekuatan tulangan.
Gambar 1.4 Pekerjaan Pemasangan Lantai Kerja dan Peletakan Beton Dacking

c.    Pemasangan Tulangan Pondasi Pilecap
Pemasangan tulangan pondasi ini dilakukan di atas lantai kerja yang sudah  dipasang beton deckingTeknik pemasangan pada pondasi ini adalah rangkap, yaitu 2 lapisan untuk tulangan pokok bawah dan 2 lapisan untuk tulangan pokok atas. Pada pemasangan tulangan ini dimulai dari tulangan pokok bawah pada arah membujur dan dilanjutkan pada tulangan pokok bawah arah memanjang, kemudian pemasangan tulangan penyangga dan terakhir pemasangan tulangan pokok atas. Pada pekerjaan penulangan ini juga terdapat overlapping penyambungan tulangan. Peraturan yang digunakan dalam penyambungan yaitu 40d (40 x diameter tulangan). Sambungan tulangan tersebut diikat dengan menggunakan kawat baja (bendrat).


d.    Pekerjaan Bekesting Pondasi Pilecap
Pekerjaan bekesting adalah pekerjaan pemasangan bekesting/cetakan untuk pondasi pilecap. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan penulangan dan sebelum pekerjaan pengecoran. Bekesting ini terbuat dari bahan tripleks, dan besi hollow yang dibuat menjadi panel-penel bekesting.
Pekerjaan bekesting dilakukan dengan cara memasang panel-panel bekesting yang telah dilapisi dengan oli kemudian dipasang pada tepi tulangan pondasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekesting yaitu: ketegakan bekesting, hal ini dapat mempengaruhi dari kualitas hasil cetakan beton pondasi. Selanjutnya hal yang harus diperhatikan adalah kekuatan bekesting. Bekesting yang terpasang harus dipastikan mampu menahan beban tekanan akibat proses pengecoran, jangan sampai terjadi pembengkakan pada beton pondasi. Hal ini dapat dihindari dengan penambahan perkuatan berupa penyangga.

e.    Pengecoran Pondasi Pilecap
Pekerjaan pengecoran pondasi dilakukan setelah bekesting semua terpasang dan setelah dilakukan pengecekan elevasi pengecoran rencana oleh unit surveyor. Dalam pekerjaan pengecoran juga harus memperhatikan dimensi pondasi pilecap, jika dimensi pilecap terlalu besar maka pengecoran dapat dilakukan secara bertahap.
Pengecoran pondasi pilecap pada proyek ini menggunakan bantuan alat berat concrete pump truck, yaitu dengan cara memasukkan beton dari mixer truck ke dalam concrete pump truck dan mengalirkannya ke titik pengecoran dengan pipa-pipa penyalur.  Teknik pengecorannya itu dengan berpindah-pindah dari satu titik ke titik lain hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan beton pada satu titik.
Pada setiap pekerjaan pengecoran beton baik itu pengecoran pondasi pilecap, kolom, dinding geser, tie beam, balok dan plat lantai perlu dilakukan pekerjaan pemadatan untuk menghindari terjadinya segregasi dan bleeding. Pemadatan dilakukan dengan proses penggetaran. Alat yang digunakan untuk penggetaran yaitu vibrator atau alat getar. Teknik penggetaran ini yaitu dengan memasukkan alat vibrator ke dalam adukan beton yang telah dituang pada pondasi. Pemadatan dilakukan secara merata dan dilakukan dengan interval waktu yang pendek. 

f.    Pengujian Beton Segar (Uji Slump)
Pengujian beton segar ini berupa pengujian tingkat kelecekan (slump) dari campuran beton yang digunakan sebelum pengecoran dilakukan. Tujuan dari pengujian ini adalah sebagai dasar untuk mengetahui bahwa campuran beton yang didatangkan dari mixing plant sesuai dengan permintaan dan sebagai dasar dalam kemudahan pekerjaan (workability) pada saat pengecoran.
Gambar 1.12 Pengujian Slump


Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat J

~anismc~